Konflik , konfrontasi atau konspirasi ? itulah yang melanda hubungan Indonesia dan Malaysia ketika ini . Isu kedaulatan Ambalat , tarian pendet , reog ponorogo , kain batik , rendang , tempe , lagu kebangsaan , angklung , keris dan isu jiplakan budaya ( ciplak / tiru ) dijadikan propaganda utama untuk konfrontasi dan demonstrasi. Laungan "Ganyang Malaysia" dan "Ganyang Malingsia". Jalur Gemilang dibakar dan dipijak . Orang Malaysia diugut untuk meninggalkan Indonesia . PANAS ! itulah situasi kritikal dua buah negara berjiran ini , jika tidak ditangani dengan cekap dan betul , PERANG menjadi pilihan mereka. Kaunter - kaunter pendaftaran sebagai sukarelawan untuk memerangi Malaysia dibuka dan perusuh - perusuh 'melawat' Kedutaan Malaysia di sana. Stesyen TV dan Media Cetak di Indonesia mengolah dan merencanakan isu itu dengan penuh drama serta provokasi. Di laman sesawang , kata cacian dan makian menjadi menu utama dan servis bertukar tangan, walhal kita berada di bulan Ramadhan yang mulia ini.
Apa reaksi kita ? Apa yang perlu kita lakukan ? membalas ? bakar bendera mereka ? pergi kedutaan mereka dan merusuh ? menahan semua rakyat Indonesia di jalanan dan ugut mereka untuk keluar dari Malaysia dengan buluh runcing ?.. TIDAK ! itu bukan kita , kita tidak mudah melatah dan kekerasan serta konfrontasi bukan cara kita . Walau pun ada di antara kita yang sudah berjinak - jinak dengan fahaman begitu dek hambatan kepercayaan politik yang menenggelami kepercayaan keharmonian agama.
MEMBENCI ? jangan , kerana itu akan menyuntik lagi semangat nasionalis yang buta dengan alasan perjuangan yang rapuh. Musyawarah itulah langkah untuk menghalusi serta menyelesaikan ideologi "Ganyang" yang berputik seawal 1962 sebelum pembentukan Malaysia . Seolah nyalaan obor benci itu tidak pernah padam , malah semakin hangat membara kerana simbahan konflik remeh yang sepatutnya boleh diselesaikan dalam suasana harmoni.
Usah biarkan konspirasi memecah - belahkan wilayah serumpun kita . Kolaborasi kita boleh menjadi kuasa hebat di dunia dari segi politik , ekonomi dan sosial .
lagu "Rasa Sayang" juga menjadi isu... di manakah "sayang" itu... ?
Tidak perlu untuk aku mencoretkan semua 'calar' yang mengguris hati itu..
baca dan jejaki sumber ini
sumber bacaan-
dan korek saja di You Tube tentang " Malingsia " , " Mamula Moon " , " Lekka Lekka Pinda Pinda " , "Dari Sabang Sampai Marauke" dan banyak lagi... jika buta hati , pasti terjebak dengan benci.. dan sakit hati. Hati memang terguris dan tersentuh , tapi bukan itu alasan untuk berkelahi.
Jangan biarkan diri mudah terhasut dan terpengaruh dengan provokasi.
di Ramadhan yang mulia ini ayuhlah kita bermuhasabah diri .
2 ulasan pada :“ KONFLIK , KONFRONTASI , KONSPIRASI ”
Kami warga Indonesia tidak rela kalau bangsa kami di hina. Dan kami siap tuk bela negara. Kami cinta damai, janganlah damai diporak poranda. Salam dari sahabat negeri seberang.
Blog007~
Salam Saudara , benar , begitu juga kami di sini kami cinta damai dan tak mahu ia diporak peranda.
jangan biarkan diri dikuasai provokasi kelak memakan diri...
Salam persahabatn
Catat Ulasan